Membuat atap rumah sebaiknya disesuaikan dengan konsep rumah yang diusung. Karena, setiap gaya rumah masing-masing punya konsep desain yang berbeda-beda.
Misalnya, pada rumah bergaya Mediterania, biasanya bentuk dan desain yang paling sering diaplikasikan adalah atap bentuk miring, yaitu pelana kuda atau kuda-kuda kayu dan limasan yang terdiri dari empat sisi. Meskipun disana-sini ditemukan bentuk atap perisai. Dan kebanyakan bangunan menggunakan tritisan yang dalam (deep eaves).
Genteng yang menutup bagian atas listplank masih menyisakan listplank dibagian bawahnya. Sedangkan bahan yang dipakai untuk membuatnya bisanya adalah tanah liat yang dibakar. Atap tanah liat ini punya ukuran yang lebih besar, gemuk dan tebal. Jika menggunakan warna selalu menghindari warna-warna yang mencolok atau terlalu terang dan lebih cocok memakai warna yang cenderung alami dan sejuk, diselaraskan dengan cat dinding.
Dalam satu bangunan, kadangkala atap ini terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing punya konsep desain yang berbeda. Kemudian untuk bagian bawah, diberi elemen pelengkap berupa tempat untuk mengalirkan air hujan. Jadi air tersebut tidak langsung jatuh ke bawah, namun mengalir melalui pipa yang dipasang pada bagian pojok.