Art deco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya eksterior, interior, mebel, patung, poster, pakaian, perhiasan dan lain-lain.
Aplikasi desain art-deco pada bagian interior bangunan
Gaya art deco adalah gaya desain yang menitikberatkan pada seni yang dekoratif, seni yang berfungsi sebagai hiasan.Gaya ini diterapkan pada ilmu arsitektur, desain interior, desain produk, dan seni visual. Gaya art deco mencuat pada rentang tahun 1920-1939. Gaya ini merupakan campuran dari banyak gaya yang berbeda yang muncul di awal abad 20, diantaranya Neo klasikal, Konstruksifisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Gaya ini muncul di Eropa hingga akhirnya menyebar kuat ke Amerika (1930).
Dalam perjalanannya Art Deco dipengaruhi oleh berbagai macam aliran modern, antara lain Kubisme, Futurisme dan Konstruktivisme serta juga mengambil ide-ide desain kuno misalnya dari Mesir, Siria dan Persia. Nuansa art deco yang diaplikasikan pada sebuah ruangan mampu memberi nuansa yang menarik.
Gaya ini dapat diaplikasikan dengan memainkan warna. Ciri yang paling menonjol dari gaya ini adalah bentuk dan detail yang cenderung sederhana. Jika Anda berencana mengaplikasikan gaya Art deco, Anda bisa padukan warna krem dan coklat tua. Kedua warna tersebut akan membuat ruangan terlihat selaras, lembut, dan menenangkan.
Kehadiran neo art-deco dapat dihadirkan kembali melalui pemilihan
kursi bersandaran rendah dengan bahan kain katun tebal berwarna coklat
Sehingga, penghuni akan merasa nyaman. Krem dapat diaplikasikan pada dinding sebagai warna utama atau latar belakang ruangan bergaya Art Deco.
Warna putih yang bisa Anda pilih untuk tembok desain bergaya art deco adalah warna putih dari 6005 Chrysan White SANLEX PRODIGIO.