Gaya desain interior etnik bisa terwujud melalui pemilihan furnitur, warna, dan dekorasi yang menunjang. Bagi Anda yang menyukai gaya desain etnik Afrika dan ingin menerapkannya sebagai interior rumah.
Pastikan Anda menghadirkan warna-warna yang cenderung lekat dengan alam, terutama warna coklat (sebagai representasi dari warna bumi/tanah) dan warna kuning (representasi dari matahari). Hadirkan furnitur yang terbuat dari kayu atau akar pohon seperti akar pohon jati yang kerap dimanfaatkan sebagai furnitur.
Hindari campur tangan manusia yang berlebihan, dalam artian, biarkan furnitur kayu ini polos tanpa diberi sentuhan ukiran. Anda juga bisa menghadirkan motif animal print yang ditempatkan pada karpet, sarung bantal, taplak meja, atau upholstery pada sofa. Tambahkan aksesoris/pajangan berupa miniatur totem pole dengan ukuran yang beragam.
Di samping material kayu, Anda bisa juga menggunakan rotan atau bambu untuk furniturnya. Material bambu dan rotan ini paling tepat jika dihadirkan pada gaya desain oriental, terutama gaya desain Jepang. Sementara untuk gaya desain etnik Jawa kuno, penggunaan kayu jati paling menonjol di sini. Dengan kekuatan dan keawetannya, kayu jati juga sekaligus bisa memberikan gengsi dan citra wibawa pada pemiliknya.
Mengingat harga kayu jati yang selangit. Kayu jati biasa digunakan untuk meja, kursi, hingga gebyok (pintu depan, namun kadang bisa juga berfungsi sebagai partisi antar ruangan).