Kesan Harmonisasi Pada Arsitektur Bandara Ngurah Rai

Kesan Harmonisasi Pada Arsitektur Bandara Ngurah Rai

Desain Bandara Ngurah Rai didesain dengan gaya arsitektur yang futuristik, hemat energi, simpel dan efisien. Namun, tetap mengadopsi arsitektur budaya Bali pada bagian interior dan eksteriornya. Pada bagian interior tetap menggambarkan budaya Bali serta pada beberapa tempat di bagian eksteriornya.

Bandara ini merupakan Bandara Internasional Pertama di Indonesia yang dibangun secara mandiri, dan sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri Indonesia sehingga  tidak melibatkan konsultan asing. Selain itu, Bandara Ngurah Rai juga menjadi bandara internasional Pertama di Indonesia yang berhasil menyandingkan arsitektur modern dan arsitektur tradisional berdasarkan kearifan budaya lokal melalui proses harmonisasi yang melibatkan banyak pihak-pihak terkait.

Dibangun di atas lahan terbatas dengan ukuran terminal besar dan dilengkapi teknologi kebandar-udaraan mutakhir.  Merupakan bandara pertama di Indonesia yang memiliki desain hemat energi, dan hemat penggunaan air tanah (green airport). Bandara ini merupaka bandara internasional Pertama di Indonesia yang bisa didarati pesawat sekelas Airbus A380, dan memiliki terminal khusus (General Aviation Terminal) yang diperuntukkan bagi private jets dengan apron berkapasitas 14 pesawat sejenis narrow body.

Memiliki derajat keamanan tertinggi sesuai standar Annex 17-ICAO (International Civil Aviation Organization) dan menerapkan concords plan yang mendeteksi benda-benda berbahaya di dalam baggage dan menyortirnya secara otomatis sehingga tidak masuk ke dalam pesawat.

Artikel Terkait