Warna Arsitektur Bergaya Oriental

Warna Arsitektur Bergaya Oriental

Budaya Cina mewarisi kekayaan yang melimpah salah satunya Arsitektur dan desain interiornya yang mendunia. Hal tersebut terlihat dari banyaknya gaya interior Cina yang diadopsi dan kita jumpai di belahan dunia manapun, termasuk Indonesia.

Ya, tradisi yang dipegang kuat oleh bangsa Tionghoa menampilkan sesuatu yang khas dan unik, begitu juga pada gaya arsitekturnya. Arsitektur khas Oriental, yang notabene berasal dari dataran China, pada dasarnya adalah arsitektur tradisional berornamen atau berhias. Pada rumah-rumah keturunan Tionghoa di Indonesia kita dapat lihat masih banyak unsur-unsur budaya Cina yang bisa ditemukan dalam rumah-rumah mereka seperti gantungan atau hiasan bergambar dewa, bagi yang masih memegang kepercayaan aslinya.

alt

Meskipun dalam penggabungan dua arsitektur berbeda ini, biasanya karakter arsitektur Tionghoa yang penuh warna dan hiasan menjadi berkurang, bahkan sebagian besar atau keseluruhan hilang. Dari segi warna, tampilan bangunan arsitektur Oriental memang unik, karena menggunakan warna-warna berani seperti merah, biru, hijau, dan kuning. Masing-masing warna memiliki arti sendiri.

Seperti warna merah yang menyimpan simbol kemakmuran. Warna-warna ini seringkali menjadi warna dominan maupun aksen dari arsitektur baru yang modern, misalnya menjadi aksen warna salah satu dinding dalam ruangan. Untuk bahan material, dari arsitektur aslinya, banyak menggunakan material alami seperti batuan, kayu, tanah.

Material biasanya bila tidak diberi cat/warna, akan ditampilkan secara jujur, seperti warna tanah liat untuk genting, warna kayu untuk kolom kayu, bahkan warna material yang lama atau tua menjadi keunggulan visual dan makna tersendiri.

alt

alt

alt