Cat dinding adalah elemen penting yang tak terpisahkan dari bangunan di sekitar kita. Tahu gak Sahabat Edupaint, ternyata cat dinding punya sejarah panjang yang menarik untuk ditelusuri. Konon, cat dinding sudah digunakan sejak zaman pra sejarah. Pada awal peradaban, manusia sudah mulai menggunakan bahan-bahan berwarna untuk membuat gambar-gambar pada dinding gua yang tujuannya adalah untuk menggambarkan suatu keadaan atau objek tertentu Yuk simak perkembangan cat dinding berikut ini!
Sejarah Cat Dinding di Afrika
Pada 2003 dan 2004, para arkeolog yang meneliti Gua Blombos di Afrika Selatan melaporkan sebuah penemuan berusia 100.000 tahun dimana orang pada zaman itu telah menggunakan bahan dari campuran ochre (oker: pigmen tanah liat yang biasanya berwarna kuning atau coklat gelap) untuk mewarnai atau melukis di dinding gua..
Sejarah Cat Dinding di Timur Tengah
Pengecatan pertama untuk menghias dan memperindah dilakukan oleh orang mesir dan orang-orang timur tengah. Seniman pada masa itu mendekorasi sisi dalam dari pyramid, ornamen dan patung-patung. Pigment yang dipakai adalah natural, seperti garam tembaga, oker dan vermilion atau merah terang.untuk menghasilkan warna biru, orang Mesir membakar pasir, soda dan tembaga. Sedangkan untuk warna hitam dibuat dari tulang dan sisa pembakaran sampah.
Di Mesir telah ditemukan bangunan-bangunan kuno di wilayah Dendera yang memiliki tembok-tembok berwarna cerah, diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahun yang lalu. Mereka telah menggunakan enam warna yaitu putih, hitam, biru, merah, kuning, dan hijau.
Sejarah Cat Dinding di Asia dan Amerika
Cina, Jepang dan Amerika mengembangkan pigmen dan bahan perekat dan Minyak rami mentah. Yang dilanjutkan dengan munculnya natural pigment, minyak sayuran,resin dari pohon. Saat itu orang yang pandai mengecat mendapat julukan seniman. Biasanya mereka menyiapkan cat sendiri dari pigmen-pigmen dan bahan perekat.
Sejarah Cat Dinding di Eropa
Pada abad ke-5 muncul cat minyak yang pertama kali diaplikasikan oleh Leo Battista Alberta, seniman asal Italia. Ia menggunakan cat minyak yang kental dan dapat diencerkan dengan turpentine. Kemudian dalam waktu yang tidak terlalu lama seluruh Eropa juga menggunakannya. Pada saat itu di jajahan Amerika Serikat cat menjadi simbol kemewahan. Hanya warga kaya yang berhak mengecat rumah mereka. Selanjutnya untuk pertama kali warna digiling pada abad 17 di Eropa yang akhirnya pada abad 19 cat bukan lagi suatu seni melainkan menjadi bagian dari industri kimia dan banyak bermunculan pabrik cat yang sudah dapat menciptakan cat yang siap pakai.
Cat Dinding di Zaman Modern
Di era abad ke 16 hingga 19 cat dinding hanya menggunakan bahan dasar air dan juga minyak, untuk digunakan pada dinding dan langit-langit rumah. Saat itu cat mengandung timbal yang sangat berbahaya untuk kesehatan manusia. Hingga akhirnya di tahun 1718 tercipta sebuah mesin yang dapat memproses setiap bahan dasar cat di inggris.
Cat semakin berkembang pada abad 20, seiring dengan berkembangnya pengetahuan pengolahan bahan kimia baik dari segi bahan maupun proses pembuatannya. Diharapkan penemuan yang berkelanjutan tersebut dapat memenuhi kebutuhan produk cat dinding yang berkualitas dengan tingkat pencemaran lingkungan yang rendah.