Beragam sekali merak cat tembok yang ada dipasaran. Anda dapat menggunakan warna, merek, dan kualitas cat sesuai selera dan anggaran Anda. Tentunya kualitas cat tembok adalah hal yang paling penting untuk menentukan hasil akhir sebuah pengecatan.
Cat yang berkualitas memiliki nilai lebih, seperti daya tahan terhadap cuaca, anti jamur, tidak pudar, mudah dibersihkan, dapat menutupi retak rambut, dan dilengkapi pengharum (fargnance). Cat tembok yang ada dipasaran terdiri dari 2 macam yaitu:
- Cat wall sealer water based, adalah cat tanpa pigmen dengan emulsi acrylic 100%. Wall sealer sangat cocok untuk permukaan tembok baru dan dapat menutupi retak rambut serta dapat menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur.
- Cat alkali resisting primer, biasa disebut cat undercoat merupakan cat dasar yang berupa cat tembok berwarna putih dan acrylic 100%. Cat ini mempunyai daya tahan alkali yang tinggi dan anti jamur.
Ketika Anda mengecat, perhatikan juga luas permukaan dinding yang akan dicat. Anda sebaiknya memperkirakan kebutuhan terlebih dahulu agar tidak banyak cat yang terbuang percuma. Anda juga perlu memperhatikan daya sebar cat (coverage) karena setiap merek dan mutu cat memiliki daya sebar yang berbeda-beda. Daya sebar cat terdapat dalam satuan meter persegi perkilogram (m2/kg).
Misalnya dinding yang akan dicat memiliki luas 100 m2, dinding tersebut akan dicat menggunakan cat tembok dengan daya sebar cat 5-6 m2/kg. Perhitungan cat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Daya sebar cat rata-rata = (5+6) /2 = 5,5m2/kg
Keperluan cat sekali sapuan = luas bidang = 100/5,5 = 18,2 kg
Daya sebar rata-rata
Pada saat pengecatan idealnya dibutuhkan dua kali lapisan cat sehingga jumlah cat yang dibutuhkan adalah 2 x 18,2 kg =36,4 kg=37 kg.
Jadi jumlah cat yang dibutuhkan untuk mengecat permukaan dinding yang luasnya 100 m2 adalah sebanyak 37 kg.
Jika Anda menginginkan hasil yang lebih maksimal, Anda dapat aplikasikan hingga 2 lapis cat. Pada pengecatan pertama cat diencerkan dengan penambahan air sebanyak 20% dari jumlah cat atau perbandingan antara cat dengan air adalah 5 : 1. Setelah pengecatan pertama selesai, tunggu hingga benar-benar kering sebelum dilakukan pengecatan kedua.
Setelah itu baru Anda bisa aplikasikan lapisan cat kedua. Pada tahap ini penambahan air untuk mengencerkan cat tidak lebih dari 10% atau dengan perbandingan antara cat dengan air 10 : 1. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil akhir yang sempurna.