Desain dekontruksi terlahir ketika arsitek-arsitek (pada era memasuki modern setelah revolusi industri) sudah bosan dengan langgam atau kaidah yang dianggap terlalu mengikat, sehingga muncullah dekontruksi sebagai bentuk revolusi (pemberontakkan) arsitektur.
Ciri-ciri Arsitektur Dekontruksi:
-
Penampilan bidang-bidang simpang siur.
-
Garis-garis yang tidak beraturan
-
Keseluruhan struktur seperti runtuh.
Arsitektur dipahami sebagai perwakilan dekonstruksi, perwakilan nyata dari ide yang abstrak. Arsitektur, yang merupakan uraian yang paling nyata, nampaknya paling banyak dialihkan dari karya aslinya, keraguan dalam aplikasi, aplikasi yang terakhir, ornamen penggambaran yang tidak dapat mempengaruhi tradisi substansial yang ditambahkan, lapisan yang menutupi lebih banyak daripada yang diungkapkan.