Pascapandemi Covid-19, tentunya kita jadi semakin aware dengan kebersihan dan kesehatan. Bukan cuma di luar rumah saja, tapi tentunya juga di dalam rumah.
Ada banyak cara menjaga rumah dari bakteri, mulai dari memastikan sirkulasi udara baik, membersihkannya secara rutin, hingga memilih jenis cat tembok yang bisa mencegah bakteri berkembang di dinding.
Ketika memilih cat untuk interior dan eksterior rumah, jangan hanya memikirkan warnanya saja, tapi perhatikan juga kualitasnya.
Kehadiran cat anti bakteri bisa jadi solusi untuk Sahabat Edupaint yang ingin ruangan lebih aman dan sehat. Sebenarnya apa saja manfaat dari cat antibakteri?
Bakteri bisa berkembang biak di tembok rumah
Bakteri memang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Namun justru ini lah yang membuatnya lebih berbahaya. Membersihkan rumah dengan mengepel lantai adalah salah satu cara ampuh untuk menjaga rumah tetap bersih, termasuk dari bakteri.
Namun bagaimana dengan bakteri atau kuman yang ada di dinding? Ya, bakteri tidak hanya ada di lantai, tapi juga bisa hidup dan berkembang biak di tembok rumah Anda.
Dilansir dari Klikdokter, ada beberapa hal yang membuat bakteri dengan mudah berkembang biak di tembok dalam rumah, mulai dari kurangnya cahaya sehingga menyebabkan kelembapan dan juga kotoran di tembok yang bisa menjadi makanan bagi bakteri.
Keberadaan jenis bakteri pada setiap tembok rumah beragam. Ini dapat dipengaruhi oleh posisi rumah terhadap cahaya matahari, kebersihan rumah, hingga kepadatan wilayah.
Beberapa jenis bakteri yang umum ada di tembok rumah adalah seperti Escherichia coli (E. coli), Staphylococcus aureus, dan MRSA.
E. coli pada dasarnya adalah bakteri di pencernaan manusia dan hewan yang secara alami membantu dalam proses mencerna makanan. Namun, jenis bakteri E. coli tertentu dapat menyebabkan gejala seperti diare, sakit perut, hingga demam apabila menginfeksi.
Staphylococcus aureus atau disebut staph umumnya menjadi penyebab infeksi kulit dan jaringan lunak dengan dengan seperti abses, selulitis, atau furunkel (infeksi bakteri pada folikel rambut).
Meskipun lebih sering menyebabkan infeksi ringan, tapi staph juga berpotensi menyebabkan infeksi serius seperti infeksi aliran darah, infeksi tulang dan sendi, hingga pneumonia.
Bakteri Staphylococcus aureus sendiri juga banyak jenisnya. Ada bakteri staph yang tidak bisa ditangani dengan jenis antibiotik yang umum digunakan. Infeksi oleh bakteri jenis ini disebut MRSA atau Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus.
Tentunya keberadaan bakteri ini dapat mengancam anggota keluarga Anda. Apalagi jika ada anak-anak maupun lansia di rumah yang lebih rentan terhadap infeksi. Tentunya menjaga kebersihan seluruh rumah harus menjadi prioritas agar bakteri tidak berkembang di rumah.
Cara mencegah bakteri berkembang di tembok rumah
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bakteri berkembang biak di tembok rumah. Berikut tipsnya:
1. Sirkulasi udara
Hal yang pertama harus diperhatikan adalah sirkulasi udara. Pastikan adanya ventilasi yang cukup sehingga akan bersirkulasi dengan baik. Dengan begini, kelembapan di rumah pun jadi tidak berlebihan dan bakteri tidak berkembang.
2. Pencahayaan
Selanjutnya adalah pastikan setiap sudut rumah mendapatkan pencahayaan yang cukup. Ini juga demi mencegah dinding menjadi terlalu lembap hingga bakteri dan jamur berkembang.
3. Kebersihan rumah dan individu
Perhatikan juga kebersihan rumah dan setiap individu. Pastikan rumah dibersihkan setiap hari. Jangan lupa untuk membersihkan diri setiap dari luar rumah dan jangan menaruh pakaian kotor sembarangan. Apalagi menggantungnya lama di tembok kamar.
4. Kepadatan penghuni rumah
Jumlah penghuni dan luasnya rumah ternyata juga memengaruhi pertumbuhan bakteri. Semakin padat maka akan semakin mudah bakteri untuk dapat berkembang. Maka dari itu, pastikan luas rumah cukup untuk menampung banyaknya anggota keluarga.
5. Penggunaan cat antibakteri
Membersihkan tembok setiap hari tentu tidak mudah seperti membersihkan lantai setiap hari. Lebih baik langsung gunakan cat antibakteri untuk mengantisipasi pertumbuhan jamur di tembok rumah Anda.
Rekomendasi cat antibakteri
Cat Tembok Tulip Anti Bakteri bisa jadi solusi rumah yang lebih sehat dan menurunkan risiko infeksi bakteri.
Formula low odor dan rendah bahan organik volatilnya pun membuat cat ini lebih ramah lingkungan dan kesehatan. Tidak perlu terganggu dengan bau cat menyengat sehingga aman juga bagi pernapasan.
Cat Tembok Tulip Anti Bakteri punya daya rekat yang kuat di batu bata, beton, semen plaster, soft board, maupun hard board. Sangat mudah diaplikasikan di dinding rumah bagian mana pun, baik dinding baru maupun yang sudah pernah dicat.
Cat ini cocok digunakan untuk kamar bayi dan anak, restoran, rumah sakit, sekolah, hingga hotel atau ruangan lainnya yang lebih rentan terhadap bakteri.
Tersedia dalam kemasan galon 4,5 kg dan pail 18 kg, dapatkan produk Cat Tulip Anti Bakteri di sini.