Warna-warni memiliki efek psikologis. Efeknya berpengaruh terhadap pikiran, emosi, tubuh, dan keseimbangan. Aplikasi warna pada sebuah ruangan dapat menghasilkan kesan tertentu sesuai dengan keinginan.
Tiap warna mempunyai karakter dan sifat yang berbeda-beda. Untuk itu dalam memilih warna yang sesuai, diperlukan pengetahuan tentang karakter dari beberapa warna berdasarkan psikologi warna berikut ini:
Merah: Berani, penuh semangat, agresif, memicu emosi, dan menarik perhatian. Secara positif, warna merah mengandung arti cinta, gairah, berani, kuat, agresif, merdeka, kebebasan, dan hangat. Negatifnya adalah punya arti bahaya, perang, darah, anarki, dan tekanan.
Kuning: Menciptakan perasaan optimis, percaya diri, pengakuan diri, akrab, dan lebih kreatif. Kuning juga dapat merugikan kita karena menyampaikan pesan perasaan ketakutan, kerapuhan secara emosi, depresi, kegelisahan, dan keputusasaan. Pilihan warna kuning yang tepat dan penggunaan yang sesuai akan mengangkat semangat kita dan lebih percaya diri.
Oranye: Dalam lingkaran warna oranye berada di tengah-tengah antara warna warna merah dan kuning. Oranye merupakan warna yang paling hangat karena memiliki energi dua warna, merah yang panas dan kuning yang hangat lembut. Warna ini menebarkan energi, menghangatkan sekaligus memancarkan keceriaan.
Hijau: Berarti kesehatan, keseimbangan, rileks, dan kemudaan. Unsur negatif warna ini di antaranya memberi kesan pencemburu, licik, terasa jenuh, serta dapat melemahkan pikiran dan fisik.
Biru: Melambangkan intelektualitas, kepercayaan, ketenangan, keadilan, pengabdian, seorang pemikir, konsistensi, dan dingin. Selain itu, dapat memicu rasa depresi dan ragu-ragu. Biru gelap akan membantu berpikir tajam, tampil jernih, dan ringan. Biru muda akan menenangkan dan menolong berkonsentrasi dengan tenang. Terlampau banyak biru akan menimbulkan rasa terlalu dingin, tidak akrab, dan tak punya emosi atau ambisi.
Ungu: Memberi efek spiritual, kemewahan, keaslian, dan kebenaran. Ungu mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. Dalam lingkaran warna, ungu merupakan kombinasi dua warna dengan karakter berseberangan, merah yang berani, dinamis, dominant dan panas dengan biru yang tenang, stastis dan dingin. Tidaklah heran jika dominasi salah satu warna tadi akan mempengaruhi kesan warna ungu yang dihasilkan. Warna ungu yang lebih didominasi warna merah adalah warna yang kuat dan mencerminkan kemuliaan, keagungan dan kemewahan sehingga warna ini banyak dipakai dalam simbol kerajaan. Sedangkan warna ungu yang cenderung ke biru memiliki karakter yang hikmat yang banyak dipakai untuk melambangkan dukacita, agama atau sesuatu yang sakral.
Coklat: Coklat adalah warna tanah sebagai simbol warna dari sifat positif dan stabilitas. Coklat memiliki karakter yang hangat. Karena itulah paduan warna kecoklatan sering dipilih sebagai warna utama dalam rumah. Coklat juga merupakan salah satu warna netral sehingga warna ini dapat dengan mudah diterapkan untuk seluruh ruangan, terutama melalui material kayu dan material alami lainnya.
Putih: Warna murni, suci, steril, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik, dan netral. Warna putih melambangkan malaikat dan tim medis. Warna ini juga bisa berarti kematian karena berkonotasi kehampaan, hantu, dan kain kafan.
Hitam: Berkesan elit, elegan, memesona, kuat, agung, teguh, dan rendah hati. Kesan negatifnya adalah hampa, sedih, ancaman, penindasan, putus asa, dosa, kematian, atau bisa juga penyakit. Tak seperti putih yang memantulkan warna, hitam menyerap segala warna. Dengan hitam, segala energi yang datang akan diserap. Walau mampu memesona dan berkarakter kuat, tapi banyak orang yang takut akan gelap. Warna hitam berkonotasi gelap.
Dengan mengetahui psikologi warna di atas kini, Anda bisa lebih mudah dalam menentukan warna-warna untuk ruangan. Selamat memilih warna!!!